Saturday, June 18, 2011

Bayangkan sejenak.....




Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seizin
Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita.....
Baginda datang dengan tersenyum dan muka bersih di
muka pintu rumah kita,

Apa yang akan kita lakukan ? Mestinya kita akan
sangat berbahagia, memeluk
Baginda erat-erat dan lantas mempersilakan Baginda
masuk ke ruang tamu kita.
Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat
agar Rasulullah SAW sudi
menginap beberapa hari di rumah kita.

Baginda tentu tersenyum... .....
Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah SAW
menunggu sebentar di
depan pintu kerana kita teringat Video CD rated
18xxx yang ada di ruang
tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu
video tersebut ke dalam.

Baginda tentu tetap tersenyum... .....
Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita
setengah telanjang yang
kita pasang di ruang tamu kita, sehingga kita
terpaksa juga memindahkannya
ke belakang secara tergesa-gesa.

Barangkali kita akan memindahkan lafaz Allah dan
Muhammad yang ada di
ruang samping dan kita meletakkannya di ruang
tamu. Baginda tentu
tersenyum.Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW

Bersedia menginap di rumah kita ?
Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih
hafal lagu-lagu barat
daripada menghafal Selawat kepada Rasulullah SAW.

Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita
tidak mengetahui sedikitpun sejarah
Rasulullah SAW kerana kita lupa dan lalai
mengajari anak-anak kita.

Baginda tentu tersenyum... .....
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak
mengetahui satupun nama
keluarga Rasulullah dan sahabatnya tetapi hafal di
luar kepala mengenai
anggota Power Rangers atau Kura-kura Ninja.

Barangkali kita terpaksa harus menukar satu kamar
mandi menjadi ruang Solat.
Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah
kita tidak memiliki
koleksi pakaian yang sesuai untuk berhadapan
kepada Rasulullah SAW.

Baginda tentu tersenyum... .....
Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita.
Belum lagi koleksi kaset kita dan anak-anak kita.
Belum lagi koleksi karaoke kita dan anak-anak kita.
Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi
tersebut demi menghormati junjungan kita ?
Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan
kita bahwa kita tidak
pernah ke masjid meskipun azan berbunyi.

Baginda tentu tersenyum... .....
Barangkali kita menjadi malu kerana pada saat
Maghrib keluarga kita malah
sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu
kerana kita menghabiskan hampir seluruh waktu

kita untuk mencari kesenangan duniawi.
Barangkali kita menjadi malu kerana keluarga kita
tidak pernah menjalankan solat sunat.
Barangkali kita menjadi malu kerana keluarga kita
sangat jarang membaca Al-Qur'an.
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak
mengenal tetangga-tetangga kita.

Baginda tentu tersenyum... ....
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW
menanyakan kepada kita
siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di
depan rumah kita.
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW
bertanya tentang nama dan
alamat tukang penjaga masjid di kampung kita.
Betapa senyum Baginda masih ada di situ........

Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul
di depan rumah kita......
Apa yang akan kita lakukan ? Masihkah kita memeluk
junjungan kita dan
mempersilakan Baginda masuk dan menginap di rumah
kita ? Ataukah akhirnya
dengan berat hati, kita akan menolak Baginda
berkunjung ke rumah kerana hal
itu akan sangat membuat kita kalut dan malu.
Maafkan kami ya Rasulullah.. .......
Masihkah Baginda tersenyum ? Senyum pilu, senyum
sedih dan senyum getir....... .
Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah.. ......
Wallahua'allam.




0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktop